Kieyokoe nge-Blogging
URL Submission

Install SNMP dan MRTG di Slackware 10 dan Freebsd 5.0



1. Apabila SNMP belum terdapat pada box linux anda, silahkan mendownloadnya di
http://net-snmp.sourceforge.net/
Utk box (Slack dan bsd) saya, saya menggunakan UCD-SNMP.
Anda dapat mendownload dengan menggunakan wget dan sebaiknya anda menyimpan filenya di directory
/usr/local/src
2. extract filenya dengan : tar zxfv ucd-snmp-4.2.6.tar.gz
3. Masuk ke directory UCD-SNMP, dan kemudian jalankan perintah :
root@box2:./configure
4. Kemudian jalankan perintah :
root@box2:make
5. Kemudian jalankan perintah :
root@box2:make install
6. Copy EXAMPLE.conf ke directory snmp dengan perintah :
root@box2:cp EXAMPLE.conf /usr/local/share/snmp/snmpd.conf
7. Edit file snmp.conf dengan editor favorit anda (vi,vim, atau pico)
#—- edit utk Map Community name ke security name —–

# sec.name source community
com2sec public HOSTNAME_ANDA public
#com2sec mynetwork NETWORK/24 COMMUNITY

#—- edit utk Map Community Name ke Group Name ——
# sec.model sec.name
group public v1 public
group public v2c public
group public usm public

8. Selanjutnya, jalankan SNMPD dengan perintah :
root@box2:/usr/local/sbin/snmpd
9. Pastikan SNMP berjalan dengan perintah :
root@box2:snmpwalk -v 1 -c publict HOSTNAME_ANDA system

apabila snmp mengeluarkan informasi-informasi pada box anda, berarti snmp telah berjalan dengan baik pada box anda.
Jalankan SNMPD sebagai daemon, dengan perintah :
root@box2:echo “usr/local/sbin/snmpd” >> /etc/rc.d/rc.local

Install SNMP pada FreeBSD 5.0 :

1. Download SNMP agent melalui directory /usr/ports/net/net-snmp4/work/ucd-snmp-4.2.6
2. Make
Selanjutnya Freebsd akan mendownload program tersebut dengan sendirinya mencari mirror2
(that’s way why freebsd look so sexy :p )
3. setelah selesai, jalankan perintah :
box1# Make Install
4. kemudian jalankan SNMPD dengan perintah :
box1# /usr/local/sbin/snmpd
5. dan terakhir, seperti halnya instalasi pada slackware’silahkan tes snmpd apakah sudah jalan atau belum dengan perintah :
box1# snmpwalk localhost public system

apabila snmp mengeluarkan informasi² pada box, maka snmpd telah berjalan dgn baik.
Nb : Pada SNMPD.conf di FreeBSD saya tidak melakukan pengeditan, dan saya biarkan menggunakan defaultnya.

Install MRTG pada Slackware 10 :

Anda dapat mendownloadnya di http://tobi.oetiker.ch/

1. Sama halnya dengan download snmp, masuklah ke directory /usr/local/src
dan download paket MRTG dengan menggunakan wget
2. Extract paket dengan perintah :
root@box2:tar zxfv mrtg-2.10.15.tar.gz
3. Masuk directory MRTG
dan jalankan perintah :
root@box2: ./configure –prefix=/usr/local/mrtg –with-gd-lib=/usr/local/lib -with-gd-inc=/usr/local/include
4. kemudian jalankan perintah :
root@box2:make
root@box2:make install
5. Setelah perintah² instalasi diatas kita akan meng-configure MRTG, namun sebelumnya kita membuat directory utk MRTG:
root@box2:cd /var/www/htdocs/
root@box2:mkdir mrtg
6. Selanjutnya jalankan perintah berikut :
root@box2:/usr/local/mrtg/bin/cfgmaker –global ‘Workdir: /var/www/htdocs/mrtg’ –global ‘options[_]:bits,growright’ –output /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg public@HOSTNAME_Anda

perlu diingat bahwa public merupakan security name yang telah kita definisikan pada SNMPD.conf dan HOSTNAME_ANda diisi sesuai definisi source pada snmpd.conf

7. Selanjutnya jalankan perintah berikut :
root@box2:/usr/local/mrtg/bin/indexmaker –output /var/www/htdocs/mrtg/data/index.html /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg

hal diatas akan membuat sebuah file index.html yang akan menampilkan trafic mesin yang kita cek.
8. Selanjutnya jalankan mrtg dengan perintah :
root@box2:/usr/local/mrtg/bin/mrtg /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg

apabila terdapat pesan-pesan (biasanya tidak bisa me-rename) abaikan saja, dan jalankan lagi perintah tersebut hingga pesan-pesan tersebut tidak muncul lagi.
dan MRTG running, anda dapat melihat hasilnya melalui internet browser dengan mengetikan :
hostname_anda/mrtg/ (tentunya dengan http ya )

selanjutnya, kita akan menyetting cron job utk MRTG akan proses sniffing dapat dilakukan secara berkala
langkah-langkahnya :
root@box2:crontab -e
setelah muncul editor vi,ketikkan baris berikut :
*/5 * * * * /usr/local/mrtg/bin/mrtg /home/mrtg/cfg/ mrtg.cfg 1> /dev/null
jarak antar item pisahkan dengan tab, penting karena apabila dengan menggunakan spasi biasa..cron tdk akan menjalankannya.Udah kebukti sih :p

Instalasi MRTG pada FreeBSD 5.0

freebsd logo Images 1. Seperti biasa download mrtg melalui port ( /usr/ports/net/mrtg/work/mrtg-2.9.25/ ) :
jalankan perintah :
box1#make
box1#make install

dan biarkan *BSD yang mengaturnya (that’s way i really love BSD)

2. selanjutnya buatlah directory utk mrtg :
box1#cd /usr/local/www/data-dist
box1#mkdir mrtg

3. Setelah itu buat dan edit file mrtg.cfg nya dengan command :
box1#cfgmaker public@ip_address_anda >> /usr/local/etc/mrtg/mrtg.cfg
box1#ee /usr/local/etc/mrtg/mrtg.cfg

#—edit seperti contoh berikut —-
# for UNIX
WorkDir: /usr/local/www/data-dist/komparsa


### Global Defaults

# to get bits instead of bytes and graphs growing to the right
Options[_]: growright, bits
#keterangan , Option[_]: growright, bits >> di un # utk membaca arah grafik dari kiri ke kanan, soalnya dulu pernah kebalik :P

4. Proses berikutnya yaitu membuat file index nya dengan perintah berikut :
box1#indexmaker /usr/local/etc/mrtg/mrtg.cfg >> /usr/local/www/data-dist/mrtg/index.html

Seperti halnya di linux apabila terdapat pesan² error abaikan saja, dan ulangi lagi perintah diatas hingga tidak menampilkan pesan error lagi.

5. Setting cron job utk mrtg dengan perintah² berikut :
box1#ee /etc/crontab

#inputkan baris berikut
*/5 <- pake Tab jgn pake spasi -> * * * root /usr/local/bin/mrtg <-spasi-> /usr/local/etc/mrtg/mrtg.cfg

6. Congratulation your MRTG just Run!!

Install MRTG pada Linux Slackware 10.2



-) kebutuhan yang diperlukan:

1. UCD-SNMP atau Net-SNMP
2. Apache Server Web yang sudah terinstal baik
3. Perl
4. ZLIB
5. LIBPNG
6. GD
7. MRTG

Step by step….

a. Login sebagi root (seperti biasa Smile )

# useradd mrtg
# mkdir -p /home/mrtg/cfg
# mkdir -p /var/www/htdocs/mrtg

masuk ke direktori
# /usr/local/src

b. Install SNMP = Simple Network Management Protocol including

SNMP merupakan protocol yang bisa mengumpulkan informasi dari satu device yang akan anda monitor, dan ouput dari informasi device anda tersebut dapat anda monitor grafiknya dengan MRTG ( Multi Router Traffic Grapher).
Pada saat ini saya asumsi saya menggunakan Net-SNMP, net-snmp-5.1.1.tar.gz.

Download Net-SNMP ....situs resminya http://net-snmp.sourceforge.net/ , lalu memulai extract tarball.
# wget ftp://kambing.vlsm.org/DLL/CTAN/support/ghostscript/3rdparty/ net-snmp-5.1.1.tar.gz
# tar zxvf net-snmp-5.1.1.tar.gz
masuk ke direktorinya
# cd net-snmp-5.1.1
penting!! Sekedar mengingatkan biasakanlah membaca File-file : README, INSTALL, dan FAQ

selanjutnya lanjutkan dengan Configure
# ./configure
kemudian anda akan di tanyai beberapa pertanyaan, jawab sesuai keadaan network anda

lalu kita kompile sourcenya
# make

Install binary nya
# umask 022
# make install

Sampai disini SNMP anda sudah terinstall, langkah selanjutnya kita melakukan konfigurasi membuat file "snmpd.conf" dengan menggunakan editor favorit anda (contohnya: vi) dan simpan pada direktori /usr/local/share/snmp ,

# vi /usr/local/share/snmp/snmpd.conf

*******Isinya************

com2sec public HOSTNAME public
group public v1 public
group public v2c public
group public usm public
view all included .1
access public "" any noauth exact all none none

**** Ubah nama HOSTNAME (Hostname bisa diganti dengan IP ADDRESS)***

lalu jalankan daemon snmp
# /usr/local/sbin/snmpd

cek apakah snmp daemon berjalan dgn baik?
# snmpwalk -v 1 -c public HOSTNAME system
HOSTNAME diganti dengan hostname atau IP Address yang anda isikan pada file "snmpd.conf",bila berhasil akan tampil informasi ttg snmp anda.

jalankan snmpdnya dari startup..agar Running setiap PC dihidupkan
contoh buat slackware Smile
# echo "/usr/local/sbin/snmpd" >> /etc/rc.d/rc.local

Finish Bo !

Sekarang kembali ke direktori ..
# cd ..

Sekarang mulai ke tahap MRTG.

c. MRTG = Multi Router Traffic Grapher
MRTG adalah suatu aplikasi yang bisa mengijinkan anda untuk mendapatkan data dari SNMP.

persiapan untuk MRTG :
1. gd ...merupakan librari grafik
2. libpng ...librari yg di butuhkan oleh GD
3. zlib …librari untuk kompres data yang di butuhkan oleh libpng

Instalasi zlib...http://www.gzip.org/zlib/
Download paket zlib nya dulu ..
# wget ftp://kambing.vlsm.org/DLL/CTAN/support/ghostscript/3rdparty/zlib-1.1.4.tar.gz
extract tarballnya
# tar xzvf zlib-1.1.4.tar.gz
ubah nama direktori
# mv zlib-1.1.4 zlib
masuk ke direktori
# cd zlib
# ./configure
compile sourcenya
# make
install binarinya
# make install

kembali ke direktori root
# cd ..

Install libpng...http://www.libpng.org
Download libpng nya dulu..
# wget ftp://kambing.vlsm.org/DLL/CTAN/support/ghostscript/3rdparty/libpng-1.2.5.tar.gz
extract tarballnya
# tar zxvf libpng-1.2.5.tar.gz
ubah nama direktori
# mv libpng-1.2.5 libpng
masuk ke direktori
# cd libpng-1.2.5
copykan script makefile.std dari direktori scripts dan berikan nama baru
# cp scripts/makefile.std makefile
install binarinya
# make install

kembali ke direktori root
# cd ..

sekarang kompile gd...http://www.boutell.com/gd/
Download gd nya dulu
# wget http://www.boutell.com/gd/http/gd-2.0.15.tar.gz
extract tarballnya
# tar zxvf gd-2.0.15.tar.gz
ubah nama direktori
# mv gd-2.0.15 gd
masuk ke direktori
# cd gd-2.0.15
Konfigurasi
# ./configure --with-libpng --with-zlib --with-jpeg
compile sourcenya
# make
install binarinya
# make install

kembali ke direktori
# cd ..

Install MRTG...http://people.ee.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/
Download source MRTG...
# wget http://mrtg.hdl.com/pub/mrtg-2.10.13.tar.gz
extract tarballnya
# tar zxvf mrtg-2.10.13.tar.gz
masuk ke direktori
# cd mrtg-2.10.13
persiapan konfigurasi...
# sh ./configure --prefix=/usr/local/mrtg --with-gd-lib=/usr/local/lib --with-gd-inc=/usr/local/include

Kompile sourcenya
# make
Install binary MRTG
# make install

Finish !
Sekarang anda sudah siap untuk mengconfigure MRTG
Configure MRTG

Jalankan perintah cfmaker untuk mengkonfigure mrtg
# /usr/local/mrtg/bin/cfgmaker --global 'WorkDir: /var/www/htdocs/mrtg' --global 'Options[_]: bits,growright' --output /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg public@HOSTNAME

**** Ubah nama HOSTNAME (Hostname bisa diganti dengan IP ADDRESS) ***

catatan : bila anda ingin memakai bahasa indonesia ouput dr mrtg anda bisa menambahkan option language pada saat anda melakukan configure (cfmaker), seperti ini :

# /usr/local/mrtg/bin/cfgmaker --global 'WorkDir: /var/www/htdocs/mrtg' --global 'Options[_]: bits,growright' --global 'Language: Indonesia' --output /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg public@HOSTNAME

**** Ubah nama HOSTNAME (Hostname bisa diganti dengan IP ADDRESS) ***

perintah diatas akan membentuk satu file bernama mrtg.cfg yang berisi informasi dr router/komputer yang akan kita monitor.

selanjutnya buat index nya dengan indexmaker.
# /usr/local/mrtg/bin/indexmaker --output /var/www/htdocs/mrtg/index.html /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg

jalankan MRTG
ada dua cara memonitor device secara realtime, MRTG bisa di jalankan secara daemon atau dengan crontab.
untuk cara pertama sebelum anda buat indexmaker terlebih dahulu edit file mrtg.cfg, tambahkan line "RunAsDaemon= YES".
cara kedua dengan crontab, misal kita mengingkan MRTG diupdate tiap 5 menit. maka tambahkan line pada crontab :

jalankan perintah
#crontab -e

lalu tambahkan isinya dengan :
*/5 * * * * /usr/local/mrtg/bin/mrtg /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg

selanjutnya untuk pertama kalinya MRTG di jalankan dengan command
# /usr/local/mrtg/bin/mrtg /home/mrtg/cfg/mrtg.cfg

kembali ke direktori
# cd ..

d. FINISH

II. Penutup
terakhir buka browser http://localhost/mrtg (ini cuma contoh, sesuaikan dengan dns anda dan konfigurasi httpd.conf pada apache server anda )

Melihat Traffic Router dengan MRTG pada Linux



-)Router adalah suatu alat/tools yang digunakan untuk menghubungkan dua network yang berbeda, pengertian berbeda disini dapat dilihat artiket menenai "Menentukan Subnetting pada TCP/IP Versi 4" , Router sendiri bisa berupa hardware + Software atau hanya software, untuk membuat router dapat menggunakan linuxrouter.

Didalam router itu sendiri telah terdapat standarisasi yaitu salah satunya adalah snmp, protocol inilah yang akan digunakan untuk melihat traffic, untuk itu dalam router itu harus disetting minimum community namenya diisi public dan diberikan akses untuk host/komputer yang akan mengakses router ini dengan snmp.
Apa MRTG itu ?
-) MRTG (Multi Router Traffic Grapher) merupakah software yang dapat diperoleh di : http://ee-staff.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/pub/ dan software ini ber-license GNU General Public License, Tujuan dari software ini adalah untuk untuk menampilkan traffic jaringan komputer dalam bentuk grafik dan dapat dilihat dengan menggunakan browser yang mendukung grafik/gambar. MRTG akan membentuk document dalam bentuk HTML, MRTG itu sendiri terdiri dari script perl yang menggunakan SNMP untuk memonitor traffic pada router.

MRTG akan membentuk report dalam bentuk harian, mingguan, bulanan dan tahunan berdasarkan interface router yang ada. Jika router itu memiliki 3 interface maka akan membentuk 3 report besar tapi dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.
Persiapan Installasi

* Download Source di http://ee-staff.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/pub/
* Periksa apakah Linux yang akan dijadikan host untuk MRTG ini sudah terdapat GD Library jika belum dapat di download di : http://www.boutell.com/gd/ biasanya jika perl telah terinstall GD ini sudah termasuk didalamnya.
* Cek apakah Perl versi 5.004_4 atau yang terbaru telah terinstall, jika belum dapat didownload di : http://www.perl.com/perl/info/software.html
* Extract file mrtg-xxx.xxx.xxx ke dalam direktori tertentu : contoh :

# tar zxvf mrtg-2_7_5_tar.gz –C /

maksudnya adalah untuk extract file mrtg-2_7_5_tar.gz ke direktori / dan akan terbentuk direktori : /mrtg-2.7.5

* masuk ke direktori /mrtg-2.7.5 dan jalankan perintah : # ./configure tujuan dari perintah itu adalah untuk menyesuaikan sistem yang ada dan mengetahui apakah perl telah terinstall dan apakah telah terdapat GD Lib dsb.
* Jalankan make à # make untuk kompilasi dan membentuk file-file yang dibutuhkan.
* Copy file images/*.gif ke direktori yang akan dimana yang berhubungan dengan web server yang digunakan, misalnya di RedHat : /home/httpd/icons
* Buat file mrtg.cfg bisa dilihat contoh mrtg.cfg pada bagian akhir tulisan ini, jika kesulitan untuk membuat mrtg.cfg dapat menggunakan perintah cfgmaker , perintah ini akan menghasilkan mrtg.cfg secara otomatis, untuk menjalankannya ketikan :

# cfgmaker @ jika tidak mengetahui community yang ada dapat menggunakan public, secara default community public ini ada pada router, dan jangan lupa jika membuat mrtg.cfg dengan cfgmaker ini harus menambahkan WorkDir pada file mrtg.cfg yang telah terbentuk oleh cfgmaker.

* Untuk mencoba menjalankan mrtg silah ketikan perintahnya sebagai berikut :

# ./mrtg mrtg.cfg untuk pertama kali dijalankan mrtg akan kehilangan index.html yang dibuat, untuk itu harus membuat dahulu file-file html yang akan ditampilkan di web.

Untuk memudahkan jalankan perintah : indexmaker Secara otomatis akan membentuk file-file html pada direktori yang bersangkutan.

* Dikarenakan MRTG ini tidak otomatis mengambil data dari router, maka harus dimasukan kedalam crontab agar 5-10 menit sekali menjalankan mrtg dan mengambil data secara otomasi,contoh dibawah merupakan crontab.

0,5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,55 * * * * \ /mrtg /mrtg.cfg

Berikut ini adalah contoh file configurasi dan hasil dari mrtg.

# Add a WorkDir: /some/path line to this file

WorkDir: /home/httpd/html/internet/

######################################################################

# Description: Cisco Internetwork Operating System Software IOS (tm) 3000 Software (IGS-I-L), Version 11.1(10), RELEASE SOFTWARE (fc1) Copyright (c) 1986-1997 by cisco Systems, Inc. Compiled Mon 10-Mar-97 15:41 by dschwart

# Contact:

# System Name: CiscoInternet

# Location:

#.....................................................................

Target[cisco_router ]: 1:public@cisco_router
MaxBytes[cisco_router ]: 1250000
Title[cisco_router ]: CiscoInternet (cisco_router ): Ethernet0
PageTop[cisco_router ]:

Traffic Analysis for Ethernet0









System:CiscoInternet in
Maintainer:
Interface:Ethernet0 (1)
IP:cisco_router (202.158.11.233)
Max Speed:1250.0 kBytes/s (ethernetCsmacd)


#---------------------------------------------------------------

Target[cisco_router .2]: 2:public@cisco_router
MaxBytes[cisco_router .2]: 16000
Title[cisco_router .2]: CiscoInternet (No hostname defined for IP address): Serial0
PageTop[cisco_router .2]:

Traffic Analysis for Serial0









System:CiscoInternet in
Maintainer:
Interface:Serial0 (2)
IP:No hostname defined for IP address (202.158.14.18)
Max Speed:16.0 kBytes/s (propPointToPointSerial)


#---------------------------------------------------------------

Target[cisco_router .3]: 3:public@cisco_router
MaxBytes[cisco_router .3]: 193000
Title[cisco_router .3]: CiscoInternet (): Serial1
PageTop[cisco_router .3]:

Traffic Analysis for Serial1









System:CiscoInternet in
Maintainer:
Interface:Serial1 (3)
IP: ()
Max Speed:193.0 kBytes/s (propPointToPointSerial)


#---------------------------------------------------------------
# cfgmaker was run with args: public@cisco_router
# Add a WorkDir: /some/path line to this file

#--------------------------------------------------------------
#
# Mail.cfg: Mailstats plotting with MRTG
#

Berikut ini adalah gambar hasil dari mrtg :
1. Pada saat dipanggil dari client dengan menggunakan WebBrowser akan maka akan tampil

2. Setelah itu click salah satu gambar untuk lebih detailnya, misalnya untuk interface ethernetnya.

Router Sebagai Gateway Internet Di Debian



1. .:: Set IP Address eth0 dan eth1.

Pengsian berdasarkan asumsi sebagai berikut;
eth0 terhubung ke jaringan lokal / client internet
eth1 terhubung ke Modem ADSL atau WiFi dengan ip 10.1.1.1
Set eth0 dengan ip 192.168.0.254 dan eth1 10.1.1.2

# vi /etc/network/interfaces

auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.0.254
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.1.255

auto eth1
iface eth1 inet static
address 10.1.1.2
netmask 255.255.255.0
broadcast 10.1.1.255
gateway 10.1.1.1

2. ..::Install Bind 9 sebagai DNS server.

# apt-get install bind9

setelah selesai terinstall lakukan setting:

# vi /etc/bind/named.conf

masukkan perintah ;

// add entries for other zone below here

zone “domain yang diinginkan” IN {
type master;
file “db.domain”;
};

zone “0.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “db.ip”;
};

*lalu buat file db.domain dan db.ip , letak posisi file di /var/cache/bind/

.::db.domain

; chuprex.net
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
IN A 192.168.0.254
ns1 IN A 192.168.0.254
mail IN A 192.168.0.2 ; We have our mail server somewhere else.
www IN A 192.168.0.254
client1 IN A 192.168.0.1 ; We connect to client1 very often.

.:: db.ip

; chuprex.net
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
ns1 IN PTR 192.168.0.254
254 IN PTR ns1
254 IN PTR ns1.chuprex.net

** Setting file resolv.conf , posisi di /etc/resolv.conf

nameserver 192.168.0.254
domain chuprex.net
domain www.chuprex.net

**setelah itu restart bind

/etc/init.d/bind9 restart

2. ..:: Sekarang saatnya edit Routing Setting :

**Edit file ipv4_forward untuk memForwardkan ip dari 2 eth.

#vi /etc/network/options

ip_forward = yes
spoofprotect = yes
syncookies = no

**Masukkan rule iptables untuk share internet dari eth1 ke eth0.

#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 -j MASQUERADE

untuk mempermanenkan rule iptables, jangan lupa menyimpannya.

#iptables-save

Sekian aja ya, setting router sederhana sudah selesai. Ooops, ternyata ada yg tertinggal.

**:: Restart setting network anda.

#/etc/init.d/networking restart

Web Server dari Linux



Untuk konfigurasi web server dengan Apache pada Fedora Core 6, secara default sudah dapat jalan dengan hanya menjalankan service httpd saat boot atau dengan command sendiri. Tentunya harus disesuaikan dengan runlevel yang akan digunakan. Dalam bekerja sehari-hari, saya biasa menggunakan runlevel 5.

Kenapa saya harus membuat web server sendiri? Ada 3 alasan, yaitu:

1. Belajar, mencoba keperkasaan LAMP (Linux-Apache-MySQL-PHP)

2. Saya mau buat beberapa situs CMS dengan domain yang sengaja saya buat mirip dengan domain aslinya (ini sudah saya mulai saat saya memperkenalkan jaringan windows domain di lab komputer tempat saya bekerja). Impian saya kala itu adalah karena internet belum masuk lab, saya ingin seolah-olah siswa merasakan terhubung dengan jaringan internet, bisa punya web server sendiri (IIS), siswa bikin web sendiri dan aksesnya menggunakan domain lokal (meski akhirnya tidak dipakai oleh guru-guru. Sedih deh, padahal sudah saya buat panduannya. Hehe…). Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman saya dalam membuat jaringan windows domain dan worgkroup.

3. Tuntutan saat membuat proxy server untuk sekolah-sekolah YBHK, situs yang masuk dalam daftar blacklist squidguard otomatis akan saya redirect ke alamat web server local, yang menampilkan pesan singkat kami dari tim pengembang jaringan. Sebenarnya tanpa web server ini sih bisa jalan, tapi rasanya kurang pas jika siswa dan guru melihat kok alamatnya pakai IP address (so, saya gabungkan DNS server + Web server yang semuanya virtual ke proxy server yang saya buat). Sekalian iseng-iseng belajar bikin webhosting sendiri. Haha…

Proses konfigurasi yang saya lakukan:

1. DNS server dipastikan berjalan dengan baik, termasuk untuk beberapa vitual domain untuk virtual Host yang akan saya buat.

2. Edit file konfigurasi Apache.

3. Membuat file tambahan untuk memudahkan manajemen virtual Host .

4. Jalankan service httpd.

5. Test konfigurasi web server menggunakan browser.

Konfigurasinya ada pada 2 file berikut:
/etc/httpd/conf/httpd.conf
/etc/httpd/conf/vhosts.conf (file buatan saya sendiri, untuk memudahkan manajemen virtual host web server saya)

Direktive Apache yang saya rubah dalam konfigurasi web server saya adalah:
### Section 1: Global Environment
User apache
Group apache

### Section 2: ‘Main’ server configuration
DocumentRoot “/var/www/html”

DirectoryIndex index.html index.html.var index.php index.php5

### Section 3: Virtual Hosts (IP based virtual hosts)
# Konfigurasi virtual host
Include conf/vhosts.conf

Sedangkan konfigurasi file /etc/httpd/conf/vhosts.conf saya 4 diantaranya (4 virtual host) sebagai berikut:
(Catatan: Anda harus sudah mengkonfigurasi domain untuk virtual tersebut, jika tidak, maka virtual Host saat diakses web browser tidak akan menemukan DNS servernya). Maksud saya dengan menggunakan IP Based virtual Host adalah agar PC yang saya gunakan dengan 1 NIC saja dapat memiliki beberapa domain.

NameVirtualHost 192.168.0.44:80


ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html
ServerName linuxer.local
ServerAlias www.linuxer.local
ErrorLog logs/error_log
CustomLog logs/access_log combined



ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/rpm
ServerName repository.local
ServerAlias www.repository.local
ErrorLog logs/repository.local -error_log
CustomLog logs/repository.local -access_log combined



ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/smf
ServerName forum.local
ServerAlias www.forum.local
ErrorLog logs/forum.local-error_log
CustomLog logs/forum.local-access_log combined



ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/fxekobudi
ServerName fxekobudi.local
ServerAlias www.fxekobudi.local
ErrorLog logs/fxekobudi.local -error_log
CustomLog logs/fxekobudi.local -access_log combined


Sebagai catatan, bahwa direktori root harus dapat diakses oleh webserver (user dan groupnya), dengan demikian, perlu merubah permission direktori tersebut. Jalankan saja command berikut:
[root@ibm-eko fxekobudi]# chown apache.apache [nama direktori]

Selanjutnya untuk mengaktifkan service, saya gunakan command ini:
[root@ibm-eko fxekobudi]# /sbin/service httpd start
Dan saya aktifkan service named untuk runlevel 3 dan 5 dengan command:
[root@ibm-eko fxekobudi]# /sbin/chkconfig –levels 35 httpd on

Langkah terakhir adalah mencoba konfigurasi webserver kita, gunakan saja browser Mozilla Firefox, trus URLnya arahkan ke domain yang baru saja kita buat. Asyik juga khan, punya domain hosting sendiri, ngga hanya dalam format http://localhost.

Cara ini juga yang kayaknya dilakukan oleh perusahaan webhosting yang menggunakan Linux dan Apache. Mereka ngga perlu punya ribuan IP Public, cukup beberapa, terus dari yang beberapa itu dibuat menjadi ribuan virtual Host, salah satunya adalah shared hosting situs saya ini (http://fxekobudi.net) di MWN. Mungkin untuk 1 IP digunakan untuk ratusan domain shared hosting.

Impian saya sih jika kantor saya punya koneksi internet yang lebih baik dan punya beberapa IP Public, saya mau kelola situs-situs di tempat kerja saya pada server yang akan kami gunakan, sehingga ngga lagi terbatas oleh space share hosting (seperti saat ini), batasannya cuma kapasitas harddisk web server dan bandwith internet di tempat saya bekerja.

Mengkoneksikan Router Dengan Internet



Linux Berbasis Teks (Menyambungkan ke Internet)



Langkah-langkahnya :



* Login ke root , kemudian masukkan password
* Ketikkan Yast lalu enter
* Kemudian pilih Network Devices & pilih Network Card
* Kemudian akan muncul kotak dialog Network Card Configuration, setelah terkonfigurasi, maka setting IP secara otomatis (berilah tanda cross pada Automalic Address Setup) (Via DHCP) klik next dan finish
* Setelah itu configurasi jaringan akan disimpan, dan Quit, Enter
* Kemudian masukkan CD SUSE 9.1
* Masukkan ke Yast, pilih Software dan klik Install and Remove Software
* Pilih Filter dan pilih Search, pilih Search Pharase ketik kan w3m dan enter
* Kemudian pada Actions pilih Install Sourcess (SRPM) dan pilih Accept dan OK
* Pilih Quit
* Kemudian ketikkan w3m www.google.com untuk mencoba, apabila keluar halaman google maka anda berhasil
* Jika tidak keluar halaman google maka coba anda periksa settingan anda.

MERANCANG JARINGAN DAN MENGHUBUNGKAN ROUTER CISKO MENGGUNAKAN APLIKASI PAKET TRACER .



Paket racer 4.1 adalah network simulator untuk mensimulasikan cara kerja router cisko dan kita dapat mensettingnya.

LANGKAH-LANGKAH :

è Pastikan paket racer 4.1 sudah terintall pada komputer anda.

è Jika belum terinstall lakukan installasi paket racer 4.1.

è setelah itu masuk paket racer 4.1 dan buatlah rangkaian jaringan dengan beberapa router dan di setiap satu router terhubung dengan satu PC.

è Hubungkan antara router dengan PC menggunakan kabel ethernet (kabel cross).

è Sedangkan antara router dengan PC menggunakan kabel serial.

è Setelah semua terhubung mulailah mengkonfigurasi device satu persatu dengan meng-klik 2x pada gambar devics.

è Kemudian akan muncul sebuah kotak dialog, untuk menkonfigurasi lewat text pilih CLI karena kita akan dapat lebih menghafal perintah-perintah yang akan kita gunakan.

è Perintah-perintah yang biasa digunakan adalah :

è Enable untuk masuk pada privilege command.

è Kemudian ketik configure terminal untuk memulai mengkonfigurasi melalui terminal.

è masuk Ethernet 0 untuk mengkonfigrasi Ethernet 0 dengan mengetikkan interface ethernet0.

è Setting ip address. Ketik ip address [alamat ip] [subnet mask].

è Ketik no shutdown untuk mengaktifkan.

è Ketik exit untuk keluar dari intervace Ethernet0.

è Masuk serial0 untuk mulai mengkonfigurasi serial0 Ketik interface serial0.

è Setting ip address. Ketik ip address [alamat ip] [subnet mask].

è Untuk serial harus diberi clock rate dan yang saya gunakan 64000, dengan mengetikkan clock rate 64000.

è Ketik no shutdown untuk mengaktifkan.

Setelah kita selesai mengkonfigurasi Router. Sekarang kita akan mengkonfigurasi PC. Langkah-langkah yang dilakukan :

è Klik 2x pada gambar PC.

è Masuk pada menu config.

è Setting gateway. Sesuaikan IP gateway dengan IP router yang kita setting pada Ethernet0 di atasnya.

è Klik FastEthernet dan masukkan IP address beserta subnet mask.

Setelah selesai mengkonfigurasi semua device, mulailah proses routing dengan langkah-langkah berikut :

STATIC ROUTING.

è Kita akan menggunakan static routing. Kita juga dapat mengkonfigurasi melalui grafis atau text.

è Yang akan kita gunakan adalah mode text karena kita akan dapat lebih menghafal perintah-perintah yang akan kita gunakan. Klik pada router dan masuklah pada CLI.

è Kemudian ketik configure terminal untuk memulai mengkonfigurasi melalui terminal.

è Ketik ip route [ip tujuan] [subnet mask] [next hop]

Keterangan.

Ip tujuan adalah alamat network yang akan kita tuju.

Subnet mask adalah subnet mask alamat jaringan yang akan kita tuju.

Next hope adalah gateway yang menghubungkan antar kedua jaringan tersebut.

è Buatlah beberapa routing sesuai yang kita butuhkan dengan rumus yang sama.

Setelah semua konfigurasi selesai kita coba dengan mengeping jaringan tersebut.

è Pertama ping semua PC dengan Router.

è jika berhasil coba ping jaringan satu dengan jaringan lainnya yang mempunyai alamat jaringan yang berbeda.

è jika succes berarti kita telah melakukan routing dengan benar namun jika gagal kita harus memeriksa routing yang telah kita lakukan.

Routing IP Protokol (RIP)

è Kita akan menggunakan Routing Ip Protokol (Rip). Kita juga dapat mengkonfigurasi melalui grafis atau text.

è Yang akan kita gunakan adalah mode text karena kita akan dapat lebih menghafal perintah-perintah yang akan kita gunakan. Klik pada router dan masuklah pada CLI.

è Kemudian ketik configure terminal untuk memulai mengkonfigurasi melalui terminal.

è Ketikkan router rip.

è Ketikkan network [ip network router].

è Masukkan ip network Ethernet dan ip network serial router tersebut.

è Buatlah beberapa routing sesuai yang kita butuhkan dengan rumus yang sama.

Setelah semua konfigurasi selesai kita coba dengan mengeping jaringan tersebut.

è Pertama ping semua PC dengan Router.

è jika berhasil coba ping jaringan satu dengan jaringan lainnya yang mempunyai alamat jaringan yang berbeda.

è jika succes berarti kita telah melakukan routing dengan benar namun jika gagal kita harus memeriksa routing yang telah kita lakukan.

DIarsipkan di bawah: Komputer & Jaringan

Mengkonfigurasi DNS Server: Membuat Primary dan Secondary DNS Server



Mengkonfigurasi DNS Server:

Membuat Primary dan Secondary DNS Server

Untuk beroperasinya sebuah jaringan komputer Internet, sebetulnya pengalamatan sebuah komputer dilakukan menggunakan angka yang dikenal sebagai Internet Protocol (IP) Address yang terdiri dari 32 bit. Tentunya akan sukar bagi manusia / user untuk mengingat sekian juta komputer di seluruh Internet. Untuk itu dikembangkan penamaan mesin yang lebih manusiawi menggunakan konsep Domain Name System (DNS). Pada tulisan ini kami akan mencoba menjelaskan cara mensetup DNS Server di mesin dengan OS UNIX. Kemampuan ini akan sangat dibutuhkan bila sebuah institusi /perusahaan ingin mempunyai nama hostname sendiri di Internet.

Domain Name System adalah salah satu jenis sistem yang melayani permintaan pemetaan IP Address ke FQDN ( Fully Qualified Domain Name ) dan dari FQDN ke IP Address. FQDN lebih mudah untuk diingat oleh manusia daripada IP Address. Sebagai contoh, sebuah komputer memiliki IP Address 167.205.22.114 dan memiliki FQDN “nic.itb.ac.id”. Nama “nic.itb.ac.id” tentunya lebih mudah diingat daripada nomor IP Address di atas. Apalagi setelah lahirnya konsep IP Version 6 yang memiliki 6 segment untuk setiap komputer sehingga nomor IP Address menjadi semakin panjang dan lebih sulit untuk diingat. Selain itu, DNS juga menyediakan layanan mail routing, informasi mengenai hardware, sistem operasi yang dijalankan, dan aplikasi jaringan yang ditangani oleh host tersebut.

Pada sistem operasi UNIX, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software Berkeley Internet Name Domain (BIND). BIND ini memiliki dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Sisi client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan mengenai informasi domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Sisi server BIND ini adalah sebuah daemon yang disebut named. Ia yang akan menjawab query-query dari resolver yang diberikan kepadanya.

Pada saat BIND dijalankan, ia memiliki 4 modus operasi, yaitu :

· Resolver-only

Komputer hanya membangkitkan query informasi domain name kepada sebuah DNS server dan tidak menjalankan fungsi DNS server.

· Caching-only

Komputer menjalankan fungsi name server tetapi tidak memiliki database DNS server. Ia hanya mempelajari jawaban-jawaban query yang diberikan oleh remote DNS server dan menyimpannya dalam memory. Data-data dalam memory tersebut akan digunakan untuk menjawab query selanjutnya yang diberikan kepadanya.

· Primary server

Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang dimilikinya. Database ini dibangun oleh administrator DNS. Server ini menjadi authoritative source bagi domain tertentu.

· Secondary server

Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang diambil dari primary server. Proses pengambilan file database ini sering disebut zone file transfer. Ia juga menjadi authoritative source bagi domain tersebut.



Resolver-only

Saat berada dalam modus resolver-only, BIND akan mencari file /etc/resolv.conf (pada UNIX umum) dan membaca konfigurasi yang tertera dalam file tersebut. Jika BIND tidak menemukan file tersebut maka ia akan menggunakan konfigurasi standar yang dimilikinya.

Bentuk dasar sintaks pada file /etc/resolv.conf adalah sebagai berikut :

domain name

nameserver address

[nameserver address]

domain menyatakan default domain seperti yang didefinisikan oleh entry name. Jika ada penulisan nama host yang tidak mengandung tanda baca titik maka resolver akan menambahkan entry name di belakang nama host tersebut. Sebagai contoh, jika Anda menuliskan host name mail saja dan entry name berisi ptn.co.id maka resolver akan menggunakan nama mail.ptn.co.id.

nameserver menyatakan server mana yang harus dihubungi jika ada query dari resolver mengenai domain di atas. Apabila server tersebut tidak bisa dihubungi, server selanjutnya menjadi sasaran lemparan query.



Contoh listing file /etc/resolv.conf :

# Resolver configuration file

domain ptn.co.id

# Server terdekat adalah mumet.ptn.co.id, IP 169.98.3.1

nameserver 169.98.3.2

# Gagal ??? Coba server kedua : nggliyeng.ptn.co.id, IP 169.98.2.15

nameserver 169.98.2.15

# Gagal lagi ??? Server ketiga : ngeh.ptn.co.id, IP 169.98.1.2

nameserver 169.98.1.2

Ketiga modus selanjutnya dapat dijalankan secara bersamaan atau berdiri sendiri pada sebuah komputer yang menjadi DNS server. Pengaturan modus ini dilakukan pada konfigurasi daemon named. File-file penting yang menjadi acuan bagi named untuk beroperasi adalah named.boot, data_cache, data_domain, dan data_reverse. named.boot adalah file yang berisi boot script bagi DNS server. data_cache adalah file yang berisi DNS root server. data_domain adalah file yang berisi pemetaan dari FQDN ke IP Address dan data terlengkap dari domain yang bersangkutan. data_reverse adalah file yang berisi data mengenai pemetaan IP Address ke FQDN. Pada sistem operasi UNIX, file-file tersebut terletak di direktori /etc/namedb. Direktori tersebut menjadi default bagi named.

File konfigurasi yang paling penting bagi named adalah file /etc/namedb/named.boot. File ini berisikan perintah-perintah yang mendefinisikan fungsi named sebagai caching-only server, primary server, atau secondary server.

Caching-only

Jika kita ingin mengatur agar named hanya beroperasi pada modus caching-only maka file named.boot hanya berisi perintah cache diikuti nama file yang berisi server-server utama yang menjadi tempat melemparkan query.

Berikut ini contoh file named.boot dimana kita mengatur named agar beroperasi pada modus caching-only :



; file named.boot

;

; mendefinisikan default directory

directory /etc/namedb

;

; menjadi caching-only server

cache data_cache

;

Primary Server

Jika kita menghendaki named pada komputer kita menjadi primary server, kita tambahkan kata primary diikuti domain yang dipegang oleh named tersebut dan diakhiri dengan nama file yang berisi database domain tersebut..

Sebagai contoh, komputer kita menjadi primary server untuk domain ptn.co.id dengan file data_domain berjudul ptn. Sebaiknya, sebuah primary server juga menjalankan fungsi caching-only. Hal ini untuk menambah kehandalan server dalam menjawab query-query yang cukup rumit. File named.boot akan berisi sebagai berikut :

; file named.boot

;

; mendefinisikan default directory

directory /etc/namedb

;

; menjadi caching-only server

cache data_cache

;

; menjadi primary server atas domain ptn.co.id

primary ptn.co.id ptn

;

; menjadi primary server atas pemetaan IP Address 169.98.1.x ke FQDN

primary 1.98.169.IN-ADDR.ARPA rev_169.98.1.x

;

Jika komputer kita juga menjadi primary server atas pemetaan IP Address 169.98.1.x ke FQDN maka kita tambahkan entry yang terakhir.

Secondary Server

Secondary server adalah DNS server yang menggunakan database domain yang ditransfer dari primary server. Untuk mengatur server agar menjadi secondary bagi domain tertentu, kita tambahkan kata secondary diikuti dengan domain yang dipegang, kemudian diikuti oleh IP Address primary server dan diakhiri dengan nama file databasenya.

Sebagai contoh, komputer kita akan bertindak sebagai secondary server untuk domain pts.ac.id. Primary server domain dipegang oleh server dns.pts.ac.id dengan nomor IP Address 190.21.85.2. Kita edit file named.boot sehingga menjadi seperti berikut :

; file named.boot

;

; mendefinisikan default directory

directory /etc/namedb

;

; menjadi caching-only server

cache data_cache

;

; menjadi primary server atas domain ptn.co.id

primary ptn.co.id ptn

;

; menjadi secondary server atas domain pts.ac.id dari dns.pts.ac.id

secondary pts.ac.id 190.21.85.2 sec_pts

;

; menjadi primary server atas pemetaan IP Address 169.98.1.x ke FQDN

primary 1.98.169.IN-ADDR.ARPA rev/rev_169.98.1.x

;

; menjadi secondary server atas pemetaan IP Address 190.21.85.x ke FQDN

secondary 85.21.190.IN-ADDR.ARPA 190.21.85.2 rev/sec_190.21.85.x

Jika kita juga menjadi secondary server atas pemetaan IP Address 190.21.85.x ke FQDN dari server dns.pts.ac.id kita tambahkan entry yang terakhir.

KONFIGURASI ADMINISTRASI JARINGAN



Untuk melakukan suatu konfigurasi di dalam komputer server maupun komputer client, dibutuhkan suatu program editor. Program editor yang dapat dipakai untuk melakukan editing suatu program antara lain vi, mc, pine, joe. Tetapi disini kita akan menggunakan program editor vi.

a) KONFIGURASI DNS

Ø Setting DNS Server

File konfigurasi yang utama untuk BIND berada di bagian file “named” yang letaknya di /etc/named.conf. Komputer akan membaca konfigurasi ini jika program BIND berjalan atau aktif.

Konfigurasi File /etc/named.conf.

Pada bentuk contoh diatas merupakan bentuk konfigurasi dalam pembuatan suatu domain dan di isi menjadi seperti dibawah ini.

Zone nama_domain { ==> nama zone

type master; ==> type

file nama_path; ==> alamat direktory

};



Zone “timjatim.net” {

type master;

file “/var/named/timjatim.net.hosts”;

};



b) Konfigurasi Zone-File

Konfigurasi ini terdapat di dalam direktory /var/named/.

Untuk zone file timjatim.net maka harus dibuatkan juga file konfigurasi di dalam direktory /var/named/ dengan nama timjatim.net.hosts untuk mendefinisikan zone dari timjatim.net.

Isi konfigurasi file timjatim.net.hosts di dalam direktory /var/named/.

Keterangan :

* timjatim.net. IN SOA ns1.server.net , merupakan alamat timjatim.net yang di definisikan di dalam name server ns1.server.net.
* timjatim.net. IN A 192.168.10.1 , yaitu timjatim.net terdapat di dalam IP Address 192.168.10.1
* timjatim.net. IN NS ns1.server.net , yaitu timjatim.net terdapat di dalam name server ns1.server.net.
* www.timjatim.net IN CNAME timjatim.net., yaitu alamat www.timjatim.net merupakan alias dari timjatim.net.
* ftp.timjatim.net. IN CNAME timjatim.net, yaitu alamat ftp.timjatim.net. Merupakan alias dari timjatim.net.

Jika semua konfigurasi sudah dibuat maka anda harus merestart daemon DNS-nya terlebih dahulu dengan cara :

[root@192.168.10.1] /etc/init.d/named restart

Stopping named: [ OK ]

Starting named: [ OK ]

Jika sudah ada tampilan seperti di atas berarti konfigurasi sudah berhasil dengan baik

Ø Setting DNS Client (Resolver)

Jika melakukan akses pada host lain di internet dari sistem linux, maka komputer yang kita pakai harus dikonfigurasikan DNS-nya terlebih dahulu menjadi sebuah DNS Client, yang mana DNS client disebut juga dengan resolver.

Listing yang diberikan kepada file /etc/resolv.conf

Dari listing di atas diketahui bahwa “domain timjatim.net” nama domainnya yaitu timjatim.net, “search timjatim.net” dilakukan pencarian kepada domain timjatim.net dan “nameserver 192.168.10.1” merupakan alamat dari nameserver yang dihandle domain timjatim.net.

domain timjatim.net

search timjatim.net

name server 192.168.10.1

c) KONFIGURASI VIRTUAL HOST

Untuk membuat suatu alamat host virtual dari sebuah domain dapat dilakukan sedikit perubahan terhadap file Vhosts.conf yang terdapat di dalam direktory /etc/httpd/conf/vhosts/ .

Sebelum melakukan konfigurasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu membuatkan dahulu user yang menghandle suatu domain yang dibuatkan virtualhost-nya. Kemudian dibuatkan direktory cgi-bin, public_html dan logs di dalam direktory user tersebut.

Cara membuat user baru

[root@192.168.10.1] adduser timjatim 􀃎 tambah user

[root@192.168.10.1] passwd timjatim 􀃎 isi password user

Changing password for user timjatim.

New UNIX password: timjatim 􀃎 isi password

Retype new UNIX password: timjatim 􀃎 isi password

passwd: all authentication tokens updated successfully.

[root@192.168.10.1] cd /home/timjatim/

[root@192.168.10.1 timjatim] mkdir cgi-bin public_html logs 􀃎 buat direktory

jika proses pembuatan user dan direktory sudah selesai, baru melakukan konfigurasi pada file Vhost.conf seperti dibawah ini :

Listing Konfigurasi /etc/httpd/conf/vhosts/Vhosts.conf

NameVirtualHost timjatim.net



ServerName timjatim.net

ServerPath /public_html/

DocumentRoot /home/timjatim/public_html/





Jika konfigurasi sudah dibuat Anda harus merestart daemon dari virtual hosts tersebut dengan cara :

[root@192.168.10.1] /etc/init.d/httpd restart

Shutting down httpd2: [ OK ]

Starting httpd2: [ OK ]

Jika sudah ada tampilan seperti di atas berarti konfigurasi sudah berhasil dengan baik.

d) KONFIGURASI FTP SERVE

Pada suatu jaringan komputer sering sekali melakukan suatu proses pengiriman data, yang mana menggunakan FTP (File Transport Protocol) sebagai protokol yang digunakan sebagai proses pengiriman suatu data.

Cara mengkonfigurasi FTP Server

File konfigurasi FTP terdapat di direktory /etc/proftpd.conf

Listing konfigurasi file /etc/proftpd.conf

Jika sudah anda konfigurasi anda harus merestart daemon ftp dengan cara :

[root@192.168.10.1] /etc/init.d/proftpd restart

Shutting down proftpd: [ OK ]

Starting proftpd: [ OK ]

Jika sudah terdapat tampilan diatas berarti konfigurasi sudah berjalan dengan baik.



servername “timjatim.net”

DefaultRoot /home/timjatim/public_html/



e) KONFIGURASI DHCP SERVER

Untuk membuat konfigurasi pada DHCP server dapat dilihat dari contoh listing di bawah ini :

Konfigurasi file squid.conf yang terdapat di direktory /etc/squid/

Setelah dibuat konfigurasi DHCP yang ada di dalam komputer server, maka pada bagian komputer client tidak usah di isi alamat IP Address-nya (biarkan tetap menggunakan konfigurasi alamat DHCP) pada waktu proses instalasi komputer client.

ddns-update-style none;

subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {

# default gateway

option routers 192.168.10.1;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option domain-name “timjatim.net”;

option domain-name-servers ns1.server.net;

option nis-domain “ns1.server.net”;

range dynamic-bootp 192.168.10.100 192.168.10.255;

default-lease-time 21600;

max-lease-time 43200;

# we want the nameserver to appear at a fixed address

host ns {

next-server ns2.server.net;

hardware ethernet 12:34:56:78:AB:CD;

fixed-address 207.175.42.254;

}

}



f) KONFIGURASI PROXY SERVER

Proxy digunakan untuk jalur komunikasi untuk hubungan ke internet dan juga kebanyakan proxy yang paling sering digunakan adalah proxy untuk HTTP. Jika kita menggunakan proxy maka setiap melakukan akses untuk membuka suatu halaman web sebagian isinya akan di simpan ke dalam chache, sehingga dapat menghemat bandwith yang keluar dari jaringan ke internet. Disini kita menggunakan Squid, yaitu program proxy server yang dapat mengimplementasikan caching untuk beberapa protokol aplikasi internet.

Untuk mensetting squid.conf dapat dilihat dari contoh listing di bawah ini yang terdapat di dalam direktory /etc/squid/ .

# nomor port yang dipakai untuk http

http_port 8080

#cache untuk proxy server parent cache pada port 8080 dan icp port #3130

cache_peer proxy.server.net parent 8080 3130

#besar ram yang dipakai untuk cache

cache_mem 80 MB

#cache untuk mengatur pengguna root

cache_effective_user nobody

cache_effective_group nobody

#letak direktory cache dengan ruang 400 MB

cach_dir /var/spool/squid 400 16 256

#untuk konfigurasi akses terbatas

acl manager proto cache_object

acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0

acl timjatim.net src 192.168.10.1/255.255.255.200

acl ip_lokal src 192.168.10.0/255.255.255.0

http_access allow timjatim.net ip_lokal localhost

http_access deny manager all

http_access deny all

icp_access allow timjatim.net ip_lokal localhost

icp_access deny all

#untuk memunculkan nama hostname jika terjadi kesalahan saat client #mengakses proxy

visible_hostname proxy.server.net

#untuk meletakkan alamat email admin

cache_mgr proxy@server.net

Setelah konfigurasi diatas sudah dibuatkan Anda dapat menjalankan program squid dengan cara seperti dibawah ini :

[root@192.168.10.1] /etc/init.d/squid start

Starting squid [OK]

Jika konfigurasi sudah benar maka akan muncul tampilan seperti diatas.

Selamat mencoba…..

Instalasi Linux Debian Metode ExpertGui



Langkah-langkahnya :

The steps are :

~ Ketikkan expertgui pada awal tampilan prompt, lalu tekan enter.

Write down expertgui on the first screen of prompt, press enter.

~ Tekan enter pada debian installer main menu.

Press enter in the debian installer main menu.

~ Pilih bahasa yang diinginkan, lalu tekan enter.

Choose language what you want, press enter.

~ Pilih area yang diinginkan, lalu tekan enter.

Choose area what you want, press enter.

~ Pada choose a locale, pilih “aa_DJ UTF-8”, tekan enter.

In the choose a locale, choose “aa_DJ UTF-8”, and press enter.

~ Pada choose other locales to be supported, pilih “aa_DJ UTF-8”, tekan enter.

In the choose other locales to be support, choose “aa_DJ UTF-8”, and press enter.

~ Pada select to keyboard layout, pilih Type of keyboard : PC-style (AT or PS2 connector) keyboard, tekan enter.

In the select to keyboard layout, choose type of keyboard : PC-style (AT or PS2 connector) keyboard, press enter.

~ Pada keymap to use pilih American English, tekan enter.

In the keymap to use choose American English, press enter.

~ Pada choose the next step in the install process, tekan enter.

In the choose the next step in the install process, press enter.

~ Pada detect and mount CD-ROM, tekan enter.

In the detect and mount CD-ROM, press enter.

~ Pilih semua modul pada menu, tekan enter.

Choose all modules in the menu, press enter.

~ Pada start PC card service, pilih yes, lalu enter.

In the start PC card service, choose yes, and press enter.

~ Pada PCMCIA resource range option, ketik debian, tekan enter.

In the PCMCIA resource range option, write down debian, press enter.

~ Tekan enter pada load installer components from CD.

Press enter in the load installer components from CD.

~ Pilih semua komponen dari CD, tekan enter.

Choose all components from CD, press enter.

~ Load installer components from CD.

~ Pada detect network hardware, tekan enter.

In the detect network hardware, press enter.

~ Pada PCMCIA resource range option, ketik debian.

In the PCMCIA resource range option, write down debian.

~ Tekan enter pada configure and start a PPPOE connection.

Press enter in the configure and start a PPPOE connection.

~ Tekan enter pada configure the network.

Press enter in the configure the network.

~ Pada auto configure network with DHCP, pilih yes, tekan enter.

In the auto configure network with DHCP, choose yes, press enter.

~ Ketik debian pada hostname, tekan enter.

Write down in the hostname, press enter.

~ Tekan enter pada continue installation remotely using SSH.

Press enter in the continue installation remotely using SSH.

~ Masukkan password yang diinginkan, contoh : ketik 123456, tekan enter.

Enter the password what you want, example : write down 123456, press enter.

~ Tekan enter pada choose a mirror of the debian archive.

Press enter in the choose a mirror of the debian archive.

~ Pada protocol for file downloads, pilih FTP, tekan enter.

In the protocol for file downloads, choose FTP, and press enter.

~ Kemudian pilih Ftp. Debian.org, tekan enter.

And then choose Ftp. Debian.org, press enter.

~ Pada detect disk, tekan enter.

In the detect disk, press enter.

~ Pada partition disk, tekan enter.

In the partition disk, press enter.

~ Pada partitioning method, pilih Guided-use entire, tekan enter.

In the partitioning method, choose Guided-use entire, press enter.

~ Pada select disk to partition, pilih IDE1 master (hda) – 8,5 Gb ST38421A, tekan enter.

In the select disk to partition, choose IDE1 master (had) – 8,5 Gb ST38421A, press enter.

~ Tekan enter pada partitioning scheme, pilih separate /home partition.

Press enter in the partition scheme, choose separate /home partition.

~ Sekarang kita membuat partisi baru dengan menghapus semua partisi.

Now we’ll makes new partition with remove all partitions.

~ Langkah-langkah partisi harddisk :

Hapus semua partisi

Buat partisi dengan skema

/root = 4 Gb, type : primary, locate : beginning, fs : ext3.

/home = 2 Gb, type : logical, locate : beginning, fs : ext3.

Swap area = 2 Gb, file system : swap area.

Pilih finish partitioning and write change to disk, tekan enter.

The steps for harddisk partition :

Remove all partitions

Create new partition with scheme

/root = 4 Gb, type : primary, locate : beginning, fs : ext3

/home = 2 Gb, type : logical, locate : beginning, fs : ext3

Swap area = 2 Gb, file system : swap area.

Choose finish partitioning and write change to disk, press enter.

~ Pada configure time zone, pilih eastern.

In the configure time zone, choose eastern.

~ Tekan enter pada configure the clock.

Press enter in the configure the clock.

~ Setup users and passwords :

Masukkan users root password

Masukkan nama untuk user

Masukkan nama untuk user account

Masukkan password untuk user

Setup users and passwords :

Enter password root user

Enter name for user

Enter name for user account

Enter password for user

~ Tekan enter pada install the base system.

Press enter in the install the base system.

~ Tekan enter pada configure the package manager.

Press enter in the configure the package manager.

~ Tekan enter pada select and install software.

Press enter in the select and install software.

~ Pada participate in the package usage survey, pilih yes, tekan enter.

In the participate in the package usage survey, choose yes, press enter.

~ Pada software to install, pilih desktop environment standard system, tekan enter.

In the software to install, choose desktop environment standard system, press enter.

~ Tekan enter pada install GRUB boot loader on a harddisk.

Press enter in the install GRUB boot loader on a harddisk.

~ Pada install the GRUB boot loader to the master boot record, pilih yes, tekan enter.

In the install the GRUB boot loader to the master boot record, choose yes, press enter.

~ Masukkan GRUB password.

Enter GRUB password.

~ Pada finish the installation, tekan enter.

In the finish the installation, press enter.

~ Instalasi sudah selesai.

The installation is finish.

INSTALASI JARINGAN DEBIAN BERBASIS TEKS



INSTALASI DEBIAN BERBASIS TEKS

LANGKAH-LANGKAH MENGINSTALL LINUX DEBIAN

1. Setting BIOS dengan first booting pada CD ROM

2. Masukkan CD Install Debian Linux

3. Akan muncul tampilan awal untuk menginstall seperti berikut ini

Langkah-langkah Instalasi :

4. Choose Language
- Memilih bahasa yang akan digunakan, pilih English

5. Choose country or region
-Memilih Negara, pilih Other untuk melihat pilihan yang lain, pilih Indonesia

6. Select a keyboard layout
- Memilih keyboard, pilih American English

7. Detect and mount CD ROM
- Komputer akan mendeteksi hardware untuk pencarian driver CD ROM, pilih yes

8. Load Installer components from CD
- Tunggulah selama computer sedang dalam proses

9. Detect network hardware
- computer akan mencari hardware untuk jaringan

10.Configure the network

-Pilih Configure network manually

1)Masukkan IP Address
2)Masukkan subnet mask, tapi biasanya subnet mask terisi secara otomatis
3)Masukkan gateway sesuai dengan gateway server
4)Masukkan IP Address DNS server
5)Msukkan hostname
6)Masukkan domain name

11. Detect disk
- computer sedang dalam proses untuk mendeteksi disk

12. Partition disk :

* Pilih Manually edit partition table

* Buat 3 bagian untuk partisi pada harddisk

i. Root = 4 GB, filesystem = ext, type= primary

ii. Home = 3 GB, filesystem = ext, type=logical

iii. Swap area = 1 GB, filesystem = swap

Setelah selesai, pilih Finish partition and write, pilih yes

13. Configure time zone
- computer akan mengkonfigurasi untuk waktu yang digunakan menurut wilayah

14. Configure the clock
- Konfigurasi untuk jam menurut wilayah, pilih no

15. Set up users and password

* Langkah pertama buatlah password untuk root

1)Masukkan lagi password yang sama
2)Kemudian buatlah user baru, masukkan nama user
3)Buatlah nama untuk user account juga
4)Masukkan password untuk user
5)Masukkan lagi password yang sama untuk user

16. Install the base system
- Komputer akan menginstal system dasar debian

17. Configure the package manager
- Komputer mengkonfigurasi “package manager”

18. Select and Install software
- Komputer akan menginstall software yang ada

19. Install the GRUB boot loader on a harddisk
- Komputer menginstal GRUB boot loader, pilih yes

20. Install the boot loader on a harddisk

21. Continue without boot loader

22. Finish the Installation
Konfigurasi DHCP

Ø Menginstall DHCP-server,dengan perintah:

# apt-get install dhcp3 server
Ø Konfigurasi file konfigurasi /etc/dhcp3/dhcpd.conf, dengan perintah :

# pico /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Ø Edit Script di bawah ini :

subnet 192.168.30.0 netmask 255.255.255.0 {

range 192.168.30.2 192.168.30.254;

option domain-name-servers 192.168.30.1;

option domain-name “komputer server”;

option routers 192.168.30.1;

option broadcast-address 192.168.30.255;

default-lease-time 600;

max-lease-time 7200;

}

Ø Untuk mensetting dhcp agar komputer client mendapatkan ip yang tetap edit script seperti di bawah ini :

host komputer1 {

hardware ethernet 00:50:56:C0:00:01;

fixed-address 192.168.1.2;

}

Ø Menjalankan daemon dhcp server, dengan perintah :

# /etc/init.d/dhcp3-server restart

Starting DHCP server : dhcpd3 .

Ø Uji Coba Koneksi , ping alamat server bila ada reply maka configurasi anda berhasil.
Konfigurasi DNS

Ø Install paket bind9 untuk versi yang terbaru, dengan perintah #apt-get install bind9

Ø Memastikan paket bind9 apakah sudah terinstall dengan benar, dengan perintah # dpky –l bind9

Ø Mengedit script resolf.conf, dengan perintah :

# pico /etc/resolv.conf

Ø Mengedit script named.conf, dengan perintah:

# pico /etc/bind9/named.conf

Edit seperti dibawah ini:

};

Zone “debian.com,”{ Nama Server

Type master;

File “/var/cache/bind/db.debian”; Tempat file disimpan

};

Zone “192.in-addr.arpa”{

Type master;

File “/var/cache/bind/db.192”; Tempat file di simpan

};

Ø Copy file db.127 dan db.local pada directoty yang sama ,dengan perintah:

# cp db.127 db.192

# cp db.local db.debian

Lalu pindah pada directory /var/cache/bind,dengan perintah:

# mv db.192 /var/cache/bind

# mv db.debian /var/cache/bind

Ø Membuat file zone forward yang berfungsi untuk menerjemahkan nama ke IP Address dari zona lokalnya.dengan perintah:

# pico /var/cache/bind/db.debian

$TTL 604800

@ IN SOA fadillah.com. root.fadillah.com. (

1 ; Serial

604800 ; Refresh

86400 ; Retry

2419200 ; Expire

604800 ) ; Negative Cache TTL

;

@ IN NS fadillah.com.

@ IN A 192.168.30.1

www IN A 192.168.30.1

Ø Membuat file zone forward yang berfungsi menerjemahkan IP Address ke nama dari zona lokalnya, dengan perintah

# pico /var/cache/bind/db.192

$TTL 604800

@ IN SOA fadillah.com. root.fadillah.com. (

2 ; Serial

604800 ; Refresh

86400 ; Retry

2419200 ; Expire

604800 ) ; Negative Cache TTL

;

@ IN NS debian.com.

1.30.168 IN PTR debian.com.

www IN PTR debian.com.

Ø Merestart daemon DNS Server, dengan perintah :

# /etc/init.d/bind9 restart

Stopping domain name service . . . : bind .

Starting domain name service . . . : bind .

Ø Mencoba DNS Server apakah sudah berjalan dengan baik dan benar dengan perintah ping

# ping www.debian.com

Jika muncul reply berarti konfigurasi anda berhasil

Konfigurasi FTP

Ø Install paket vsftpd untuk versi yang terbaru

#apt-get install vsftpd

Ø Mengedit script vsftpd.conf

#pico /etc/vsftpd.conf

# Allow anonymous FTP? (Beware – allowed by default if you comment this out )

anonymous_enable=YES

#

# Uncoment this to allow local users to log in.

local_enable=YES

#

# Uncoment this to enable any form of FTP write command.

write_enable=YES

# Default umask for local user is 077. you may wish to change this to 002,

# if your user expect that (022 is used by most other ftpd’s)

# local_umask=022

#

# Uncomment this to allow the anonymous FTP user to upload files. This only

# has an effect if the above global write enable is activated. Also, you will

# obviously need to create a directory writable by the FTP user.

anon_upload_enable=YES

#

# Uncomment this if you want the anonymous FTP user to be able to create

# new directories.

anon_mkdir_write_enable=Yes

#

# Activate directory messages-messages given to remote users when they

# go into a certain directory.

dirmessage_enable=YES

#

# Activate logging of uploads/downloads.

xferlog_enable=YES

#

# Make sure PORT transfer connections orginate from port 20 ( ftp-data).

connect_from_port_20=YES

PS : Tanda yang becetak tebal merupakan tanda yang telah dihilangkan tanda pagarnya

Ø Merestart daemon FTP

#/etc/init.d/vsftpd restart

Shutting down vsftpd :

Starting vsftpd for vsftpd :

Konfigurasi SQUID

Ø Install paket squid untuk versi yang terbaru

#apt-get install squid

Ø Mengedit script squid.conf

#pico /etc/squid/squid.conf

visible_hostname (hostname yg diperlukan)

cache_mgr (alamat e-mail)

http_port 3128 transparent

always_direct allow all

cache_dir ufs /var/spool/squid 500 16 256

dan Edit juga script di bawah ini :

acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0

acl lab1 src 192.168.1.0/255.255.255.0

acl tidak dstdomain www.friendster.com

acl manager proto cache_object

acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255

acl to_localhost dst 127.0.0.0/8

acl SSL_ports port 443 # https

acl SSL_ports port 563 # snews

acl SSL_ports port 873 # rsync

acl Safe_ports port 80 # http

acl Safe_ports port 21 # ftp

acl Safe_ports port 443 # https

acl Safe_ports port 70 # gopher

acl Safe_ports port 210 # wais

acl Safe_ports port 1025-65535 # unregistered ports

acl Safe_ports port 280 # http-mgmt

acl Safe_ports port 488 # gss-http

acl Safe_ports port 591 # filemaker

acl Safe_ports port 777 # multiling http

acl Safe_ports port 631 # cups

acl Safe_ports port 873 # rsync

acl Safe_ports port 901 # SWAT

acl purge method PURGE

acl CONNECT method CONNECT

Serta edit juga script dibawah ini :

# INSERT YOUR OWN RULE (S) HERE TO ALLOW FROM YOUR CLIENTS

# Example rule allowing access from your local networks. Adapt

# be allowed

# acl our networks src 192.168.1.0/24 192.168.2.0/24

# http_access allow our_networks

http_access deny tidak

http_access allow lab1

Serta tambahkan juga script pada line 74 :

Visible_hostname www.fadillah.com

Ø Membuat cache directory dengan mengetikkan perintah

#squid –z

Ø Merestart daemon Squid

#/etc/init.d/squid restart

Ø Untuk test apakah konfigurasi Anda sudah berhasil, buka Internet Explorer è

tools è

internet options è

connections è

LAN setting è

Pilih use automatic configuration script è

lalu isikan pada address alamat server kita

Konfigurasi SAMBA

Ø Install paket samba untuk versi yang terbaru

#apt-get install samba

Ø Mengedit script smb.conf

#pico /etc/samba/smb.conf

#=================== Global Settings ====================

[global]

workgroup = kel7 —-> nama workgroup yang muncul nantinya

netbios name = kyky

security = share —-> apabila ingin di password “share” diganti dengan “user”

[lagu]

comment = lagu

path = home/tkj/kyky

read only = yes

public = yes

valid user = nobody

write list = yes

Ø Merestart daemon Samba

#/etc/init.d/samba restart

Ø Untuk test apakah konfigurasi kita sudah berhasil, lakukan pengecekan menggunakan search è computers or people è a computer on the network è ketikkan alamat IP kita

WEB SERVER

* Install apache dengan perintah :

# apt-get install apache2

* Lihat apakah filedefault sudah ada dengan perintah:

# pico /etc/apache/site-availaible/default

Tidak perlu mengedit apapun di file tsb.

* Untuk Tampilan Webserver, kita dapay mengeditnya dengan :

# pico /var/www/apache-default/index.html

Setelah selasai simpan konfigurasi tsb.

* Restart apache dengan perintah :

# /etc/init.d/apache2 restart

Konfigurasi MAIL

Ø Instal paket postfix dengan perintah :

# apt-get install postfix

Ø Instal paket courier-imap dengan perintah :

#apt-get install courier-imap

Ø Instal courier-pop dengan perintah :

#apt-get install courier-pop

Ø Instal paket squirrelmail dengan perintah :

#apt-get install squirrelmail

Ø Konfigurasi script postfix

1. Edit file main.cf dengan perintah

#pico /etc/postfix/main.cf

edit script main.cf seperti di bawah ini :

mydomain = fadillah.com

myhostname = fadillah.com

alias_maps = hash: /etc/aliases

alias_database = hash:/etc/aliases

myorigin = $mydomain

mydestination = fadillah.com, fadillah, localhost.localdomain, localhost.localdomain, localhost

home_mailbox = Maildir/

relayhost =

mynetworks = 127.0.0.0/8 192.168.30.0/24

recipient_delimiter = 0

inet_interfaces = all

Ø Konfigurasi virtual host squirrelmail

1. Edit file apache2

#pico /etc/apache2/sites-available/default

Edit script seperti di bawah ini

Alias /mail “/usr/share/squirrelmail/”



Options indexes multiviews FollowSymLinks

Allow Override None

Order deny, allow

Deny from all

Allow from all



Ø Membuat user di server

1. Ketikkan perintah berikut

#adduser [terserah]

Ø Membuat folder maildir di user tertentu

#cd /home/[user]

#maildirmake Maildir

#chown [user].[user] Maildir/ -Rf

Ø Membuat folder Maildir secara otomatis saat membuat user baru, dengan perintah

# cd /etc/skel

# maildirmake Maildir

Ø Restarting dengan perintah :

# /etc/init.d/postfix restart

# /etc/init.d/courier-imap restart

# /etc/init.d/courier-pop restart

#/etc/init.d/courier-authdaemon restart

Ø Testing webmailserver

1. Buka web browser

http://www.fadillah.com/webmail

2. Login sebagai user

3. kirim e-mail ke user 1

ØTesting mailserver

Kirim mail melalui root ke user dengan perintah :

# telnet localhost 25

Ketik :

HELO

MAIL FROM: root

RCPT TO: [user]@localhost

DATA

Ketik mail, untuk mengahiri enter lalu ketik (.)lalu enter

ØLogin user

Lalu ketik

#mail

Jika mail yang dikirim ada maka setting anda berhasil

KUBUNTU version 9.10 BETA



KUBUNTU 9.10 BETA
Sebelumnya saya sudah melakukan review pada Ubuntu 9.10 versi Beta. Sekarang, saya akan melakukan review pada salah satu turunan Ubuntu yang didukung secara resmi oleh perusahaan Canonical (empunya Ubuntu), yaitu Kubuntu.

Bagi yang tidak tahu apa itu Kubuntu, Kubuntu merupakan distro Linux turunan Ubuntu yang menggunakan desktop KDE sebagai default. KDE merupakan desktop yang sangat menarik dan elegan jika dibandingkan dengan desktop GNOME pada distro Ubuntu. Desktop ini memiliki suatu keunikan, yaitu setiap nama programnya (tidak semuanya) menggunakan awalan atau akhiran huruf K, seperti Kate, Ksnapshot, Konquerror, dsb. Bahkan, nama Kubuntu itupun menunjukkan keunikan dari KDE tersebut.

OK, tidak perlu basa-basi lagi. Sekarang mari kita coba distro Kubuntu 9.10 Beta ini. Jika anda ingin mencobanya, silahkan unduh melalui mirror berikut ini :

1. http://kambing.ui.ac.id/iso/ubuntu/releases/kubuntu/karmic/
2. ftp://dl2.foss-id.web.id/iso/ubuntu/releases/kubuntu/karmic/
3. http://mirror.unej.ac.id/pub/iso/ubuntu-cdimage/kubuntu/releases/karmic/
4. http://www.kubuntu.org/getkubuntu

Perlu diketahui, anda bisa mencoba Kubuntu tanpa perlu membakar berkas ISO-nya jika anda agak malas untuk membeli CD kosong. Yang anda lakukan hanyalah menyalin berkas sistem operasi dari dalam berkas ISO ke dalam flashdisk menggunakan aplikasi bantu, yaitu USB Startup Disk Creator (bawaan sistem operasi Ubuntu) atau Unetbootin (http://unetbootin.sf.net atau bisa dicari di repository Ubuntu). maaf disini kita tidak menampilkan gambar atau tampilan dari kubuntu version 9.10 BETA
Kubuntu menggunakan kernel Linux versi 2.6.31-11 dan KDE versi terbaru yaitu versi 4.3.1. Jika dilihat dari sisi penampilan, terdapat sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan Kubuntu versi 9.04, yaitu panel bawah yang lebih kecil. Tema yang digunakan masih sama yaitu Oxygen, hanya saya terdapat sedikit perbedaan jika dibandingkan tema Oxygen pada Kubuntu 9.04. Pokoknya, tampilan Kubuntu ini sangat elegan dan menawan.
Aplikasi yang disertakan jenisnya sama, seperti Music Player, Text Editor, dsb. Hanya saja aplikasi yang digunakan berbeda dengan apa yang digunakan pada Ubuntu. Kubuntu berisikan berbagai aplikasi KDE terkenal seperti Gwenview, Amarok, Kate, dll. Khusus untuk aplikasi perkantoran, Kubuntu menggunakan OpenOffice.org versi 3.1, sama dengan Ubuntu. Hanya saja, tampilannya sedikit dimodif agar serasi dengan desktop KDE yang serba biru.
Browser yang digunakan pada Kubuntu bukanlah Firefox, namun browser Konqueror yang merupakan browser untuk desktop KDE. Uniknya, jika anda sudah terbiasa dan ingin menggunakan Firefox, Kubuntu menyediakan shortcut untuk mempermudah anda untuk memasang Firefox.

Saya rasa bagi anda yang terbiasa menggunakan Microsoft Windows, Kubuntu tidak sulit untuk digunakan. Tata letak menunya hampir mirip dengan apa yang ada di Windows :-) Coba saja rasakan sendiri.

Configuration Samba pada linux



Samba configuration

By default samba configuration file located at /etc/samba/smb.conf

In this file main section is Global where you can define all parameters and the example as follows

[global]

workgroup = Kieyoko
netbios name = fileserver
server string = %h server (Samba %v)
log file = /var/log/samba/log.%m
max log size = 1000
syslog = 0

Now you need to configure the share directory(ex:-samba) for users below is the example.

[SAMBA]

path=/windowsshare
browseable=yes
writeable=yes
valid users = Begundelz
admin users = debian

Testing Your Samba Permissions

If you want to check your configuration file is correctly configured or not you need to run the following command

#testparm

Output looks as follows

Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
Processing section “[homes]”
Processing section “[printers]”
Processing section “[print$]”
Loaded services file OK.
Server role: ROLE_STANDALONE
Press enter to see a dump of your service definitions

Now you need to restart the samba server using the following command

#/etc/init.d/samba restart

If you want to know more configuration options available for samba check samba config man page

Testing your samba configuration:

You want to test your samba configuration for user david run the following command

#smbclient -L //serverip -U david

Mounting Samba Directories in Linux

Linux can view your Samba shared directories as it does any other medium (hard disk, NFS shares,CD-ROM, and so on).
Use mount to mount a Samba shared file system so that it is permanently connected to your Linux file system.Here’s an example of the mount command in which a home directory (/home/david) from a computer named toys on a local directory (/mnt/toys) is mounted. The command is typed, as root user, from a Terminal window:

# mkdir /mnt/toys

# mount -t smbfs -o username=david,password=test //toys/david /mnt/toys

The file system type for a Samba share is smbfs (-t smbfs). The username (david) and password (test) are passed as options (-o). The remote share of the home directory on toys is //toys/david. The local mount point is /mnt/toys. At
this point, you can access the contents of /home/david on toys as you would any file or directory locally. You will have the same permission to access and change the contents of that directory (and its subdirectories) as you would if you were the user chris using those contents directly from toys.

To mount the Samba shared directory permanently, add an entry to your /etc/fstab file. For the example just described,
you’d add the following line (as root user):

//toys/david /mnt/toys smbfs username=david,password=test

Troubleshooting Samba Server

If your Samba server isn’t working properly you need to check the following procedure

1) First you need to check your basic networking is working or not

2) Check Samba Service is Running or not using the following command

$ smbclient -L localhost
Password: **********

3) Make sure that your firewall ports are open.You need to open access to ports 137, 138, and 139 in your firewall so

that the Samba server can accept connections for services.

4) Make sure user passwords are working.Try accessing a shared Samba directory as a particular user using the

following command.

# smbclient //localhost/tmp -U david

In this example, smbclient connects to the directory share named tmp as the Samba user named david. If the password is
accepted, you should see information about the server and a smb:\> prompt.

Configuring the Windows workstations

logon to the Windows workstation as any user with administrative priviliges

[Windows 2000] Start -> Settings -> Control Panel -> System -> Network Identification -> Properties -> Member of ->
Domain -> type the domain name as specified in the ‘workgroup’ section of smb.conf -> ok

[Windows XP] Start -> Control Panel -> System -> Computer Name -> change -> Member of -> Domain -> type the domain name as specified in the ‘workgroup’ section of smb.conf file -> ok

enter the root username and password for the Samba file server

if you simply wish to transfer existing users from a workstation, then if a user exists on the Samba file server and on the workstation, at this point you could log them into the Samba file server and their profile from the workstation would be copied to the Samba file server when they log out.

Kalangan pada ubuntu linux version 10.4



Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat Telah Dirilis Tanggal 10-10-2010

Para pengguna Ubuntu, setelah tiga versi Alpha, satu beta dan satu versi rilis kandidat , akhirnya Canonical mengumumkan bahwa Ubuntu 10.10 telah dirilis, pada tanggal 10 Oktober, dan sudah tersedia di mirror di seluruh dunia.

Rilis baru ini dinamai Maverick Meerkat. Semuanya dimulai pada tanggal 2 April 2010, ketika Mark Shuttleworth mengumumkan Maverick Meerkat akan menjadi sistem operasi rilis utama berikutnya dari OS Ubuntu yang popular .

Ubuntu 10.10 juga merupakan rilis tiga belas dari OS Ubuntu dan itu akan didukung selama 18 bulan pada kedua desktop dan server.

Ubuntu 10.10 (Maverick Meerkat) menggunakan komponen OS berikut:

· Lingkungan desktop GNOME 2.32.0;
O Linux kernel 2.6.35.3;
· Nouveau video driver;
· X. Org 7.5;
· Server Xorg 1.9.0;
· Compiz Fusion 0.8.6;
karya seni · Baru.

Fitur baru Ubuntu 10.10 :

· Installer yang Totally dirubah – lebih mudah digunakan, dan disederhanakan;
· 17 wallpaper baru – dari berbagai fotografer di seluruh dunia;
• Meningkatnya default tema – tema Ambiance default telah dirubah dan tampak luar biasa;
· Font baru yang mengagumkan – font default telah diganti dengan yang baru yang indah;
· Ubuntu One untuk Android dan iPhone – itu akan memungkinkan pengguna untuk dengan mudah sinkronisasi seluruh koleksi musik mereka ke sebuah smartphone Android atau perangkat 4 IOS dari Apple;
· OneConf – memungkinkan pengguna untuk sinkronisasi instalasi dengan mudah pada beberapa mesin, melalui Ubuntu Software Center;
· Revamped Ubuntu Software Center – menawarkan deskripsi yang lebih baik, apa bagian baru dan tambahan lainnya;
· Dukungan untuk aplikasi komersial – anda akan dapat membeli aplikasi, melalui Ubuntu Software Center;
• Meningkatnya aplikasi Kalkulator – gcalctool telah benar-benar dirubah dan memiliki fitur canggih;
· Revamped Applet Indikator – Volume Applet kontrol mendukung Rhythmbox sekarang;
• Peningkatan Computer Janitor app – sekarang lebih pintar dan lebih cepat dari sebelumnya;
· Dukungan untuk gerakan dengan multi-touch – dukungan untuk gerakan, dengan multi-touch adalah mungkin melalui 1,0 isyarat uTouch Ubuntu dan multi-touch stack;
· … Dan banyak lagi bagi Anda untuk ditemukan!

Anda bisa download Ubuntu 10.10 versi desktop di:

http://www.ubuntu.com/desktop/get-ubuntu/download

dan download Ubuntu 10.10 versi server di:

http://www.ubuntu.com/server/get-ubuntu/download

-) Linux Ubuntu akan Mendukung MultiTouch:

Pendiri Ubuntu atau pemiliki perusahaan Canonical, perusahaan di balik Linux Ubuntu yaitu Mark Shuttleworth pada hari Senin kemarin mengatakan melalui blog-nya bahwa versi Ubuntu Linux yang pertama dengan dukungan untuk multi-touch input akan keluar pada tanggal 10 Oktober 2010 nanti.
Perangkat lunak ini akan dikembangkan pada tablet Dell XT2 , tetapi dengan tanggal peluncuran, software baru ini juga akan bekerja dengan komputer dan perangkat lain, termasuk Apple’s Magic Trackpad. Tim pengemban telah menulis apa yang Shuttleworth sebut sebagai bahasa sentuhan, yang memungkinkan untuk gerakan dasar dihubungkan atau disusun menjadi “kalimat.”

Untuk keterangan lebih lanjut dan mendapatkan kode sumber sudah tersedia dalam posting resmi pengembang di link ini. Beberapa aplikasi dalam Ubuntu Meerkat Maverick 10.10 akan mendukung scrolling berbasis gesture/gerakan. manajemen Window juga akan diaktifkan dalam Unity.
Setelah rilis, API akan dirilis untuk pengembang untuk dapat menggunakan layanan pengolahan gesture dan sentuh.

-) Ubuntu Light & Ubuntu Unity Sebagai Ubuntu Edisi Netbook yang Ringan & Cepat:

Canonical baru saja meluncurkan lingkungan desktop baru bernama Unity pada Ubuntu Developer Summit (UDS) di Belgia pada 10 Mei 2010 kemarin. Unity akan menjadi desktop standar untuk Ubuntu 10.10 edisi Netbook yang dirilis Oktober 2010 dan saat ini telah tersedia bagi pengembang saja.

Unity didesain untuk netbook dan perangkat sentuh. Desktop baru ini menawarkan panel baru dan launcher aplikasi yang membuat cepat dan mudah mengakses aplikasi, seperti browser dan menghilangkan bagian layar yang jarang digunakan untuk penggunaan mobile maupun di netbook.
Selain lingkungan desktop baru Unity, Canonical juga mengumumkan secara paralel Ubuntu Light yaitu implementasi Ubuntu berbasis pada Unity dan ditujukan pada pasar dual-boot “web-instan”. Versi Ubuntu ini menawarkan chat, IM, browser, aplikasi media player bagi pabrikan komputer yang ingin menawarkan pengalaman “web-instan” yang bisa melengkapi Windows pada pasar komputer konsumen. Jadi lebih jelasnya, Ubuntu Light merupakan varian Ubuntu baru untuk pasar netbook yang menggunakan lingkungan desktop UI Unity.

UI Unity ini memiliki dock (konsep mirip Mac OS) yang memudahkan kita menjalankan aplikasi.
Kehebatan Ubuntu Light yang utama adalah menawarkan fitur booting sampai bisa mengakses browser hanya kurang dari 10 detik, bahkan katanya hanya 7 detik saat diukur menggunakan Dell Mini 10v dengan solid state disk. Varian baru Ubuntu ini juga menawarkan media player dan alat untuk mengintegrasikan dengan Windows untuk mengakses file musik, foto, dll. Jadi Ubuntu Light ini lebih ditujukan sebagai sistem operasi kedua atau pilihan dari yang standar.
Sumber: http://www.canonical.com/products/unity

Debian GNU/Linux 5.0.6



This is a list of known problems in the installer shipped with Debian GNU/Linux 5.0.6. If you have experienced a problem installing Debian and do not see your problem listed here, please send us an installation report describing the problem or check the wiki for other known problems.
Errata for release 5.0

Auto-assembly of RAID arrays in rescue mode can corrupt data
Rescue mode should be used with great care when software RAID arrays were in use on the system to rescue. The rescue mode scripts automatically assemble arrays, which could lead to data corruption in the presence of invalid or obsolete RAID superblocks.
Corrupted display of messages in Dzongkha installs
When the password chosen for root and its confirmations do not match, the display of screens that follow is garbled, during installs in Dzongkha language (broken display of italic font).
Disk devices may change on reboot
On systems with multiple disk controllers, the kernel/udev may assign a different device node on reboot of the system than was used during installation due to difference in load order of drivers.
This can lead to failure to boot the system. In most cases this can be corrected by changing the bootloader configuration and /etc/fstab, possibly using the rescue mode of the installer.
Note however that this problem may occur again on subsequent boots.
Reboot problems when installing from a USB stick
The former problem may also happen when installing from a USB stick. Temporarily keeping the USB stick in place will allow you to boot the installed system and correct the bootloader configuration file. See #506263 for details about such workaround.
Buggy routers may cause network problems
If you experience network problems during the installation, this may be caused by a router somewhere between you and the Debian mirror that doesn't correctly handle window scaling. See #401435 and this kerneltrap article for details.
You can work around this issue by disabling TCP window scaling. Activate a shell and enter the following command:
echo 0 > /proc/sys/net/ipv4/tcp_window_scaling
For the installed system you should probably not completely disable TCP window scaling. The following command will set ranges for reading and writing that should work with almost any router:
echo 4096 65536 65536 >/proc/sys/net/ipv4/tcp_rmem
echo 4096 65536 65536 >/proc/sys/net/ipv4/tcp_wmem
Not usable for installing Squeeze or Sid
Due to changes in the passwd package in testing and unstable, setting up a user account will fail. For details see #529475.
i386: various issues
The i386 port has some known issues in this release:

* Due to an increase in the size of the Linux kernel, we are unable to provide installation images for installs from floppy disk.
* We had at least one report about the installer crashing at the network hardware detection step on some Dell Inspiron laptops. See bug #509238 for details. A workaround seems to be booting the installer with the "vga=771" parameter.

PowerPC: various issues
The PowerPC port has several issues in this release:

* installation from floppy on OldWorld PowerMac is broken because no device node is created for the swim3 module and as miboot is not included
* the snd-powermac module is no longer loaded by default as it will lock up some systems; you will need to add it to /etc/modules manually

s390: unsupported features

* support for the DASD DIAG discipline is currently not available
* support for LCS network interfaces is no longer available

Improved versions of the installation system are being developed for the next Debian release, and can also be used to install lenny.

Linux App Finder Add a Debian Repository



Debian dan distribusi berbasis Debian (Linspire, Xandros, Ubuntu, dan Mepis untuk beberapa nama) menggunakan utilitas bernama APT (Advanced Packaging Tool) untuk mengatur semua perangkat lunak pada sistem. The "paket" merujuk ke file individu dengan ekstensi deb. Yang berisi baik semua atau bagian dari aplikasi.

APT cek untuk memastikan bahwa semua paket yang diperlukan tersedia sebelum menginstal sebuah program dan juga mencegah kecelakaan penghapusan paket jika program lain bergantung pada itu. Semua perangkat lunak yang tersedia disimpan dalam repositori. Sebagian besar ini sedang online, tetapi bisa dengan mudah terdapat pada sebuah CD-ROM atau DVD.

distribusi Anda dilengkapi dengan beberapa repositori default yang sudah setup, tetapi ini hanya berisi sebagian perangkat lunak bebas tersedia di luar sana menunggu untuk Anda. Panduan berikut menjelaskan bagaimana menambah repositori tambahan ke daftar sumber-sumber Anda sehingga Anda dapat memperluas perangkat lunak luar batas yang ditetapkan oleh distribusi Anda.

Peringatan: Beberapa distribusi seperti Ubuntu tidak sepenuhnya kompatibel dengan paket Debian standar. Silahkan baca dokumentasi distribusi Anda untuk mencari tahu apa yang dianggap aman.

/etc/apt/sources.list

The / etc / apt / sources.list berisi rincian untuk setiap perangkat lunak yang tersedia repositori. File ini bisa diedit secara manual atau dapat dimodifikasi dengan menggunakan manajer grafis. Contoh untuk keduanya disediakan di bawah ini. Semua entri dalam file sources.list mengikuti format dengan 4 wilayah yang berbeda: jenis paket, alamat web (URL), distribusi, dan ayat (s). Satu atau beberapa bagian dapat dimasukkan.


deb http://host/debian distribution section1 section2 section3
deb-src http://host/debian distribution section1 section2 section3

deb http://http.us.debian.org/debian stable main contrib non-free
deb-src http://http.us.debian.org/debian stable main


Synaptic package manager:

Select Settings -> Repositories

Setelah kolom telah diisi pilih OK untuk menyimpan dan kembali ke layar utama. Klik Reload untuk memperbarui daftar paket dan Anda sekarang siap untuk menginstal perangkat lunak dari repositori yang baru Anda.



Install DHCP server Debian

Kali ini saya akan membahas tentang install dhcp server di Debian. Tentunya anda sudah mengetahui apa itu DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server yang intinya klien mendapatkan ip dari server tanpa harus memasukkan konfigurasi IP address. Di sini saya asumsikan eth0 adalah WAN dan eth1 adalah LAN (ke klien). Berikut langkah-langkah installasinya:

#apt-get install dhcp3-server

tunggu sampai proses instalasi selesai

kemudian edit konfigurasi dhcp pada file /etc/dhcp3/dhcpd.conf, sesuaikan dengan konfigurasi network anda, dan sebelumnya seperti biasa, backup lah dahulu file konfigurasi aslinya (default). Tambahkan baris berikut:

option domain-name “xxx.com”;
option domain-name-servers 116.xx.xx.xx, 116.xx.xx.xx;
option routers 192.168.0.1;
default-lease-time 3600;
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
arrange 192.168.0.100 192.168.0.254;
}

dan berikut penjelasan dari konfigurasi di atas:

* option domain-name, ini adalah domain name dimana network anda berada. misalkan disini saya masukkan wavepluz.net
* option domain-name-servers, adalah nameserver (DNS) untuk network anda. misalkan ns1.wavepluz.net
* option routers, adalah IP address untuk DHCP server, nantinya klien DHCP akan mendapatkan gateway ke IP ini
* subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {arrange 192.168.0.200 192.168.0.254; }, mendeklarasikan bahwa Klien (LAN) anda adalah dalam subnet 192.168.0.0 dengan netmask 255.255.255.0, dan Klien akan mendapatkan IP Address pada range 192.168.0.200-192.168.0.254

Masuk pada direktori /etc/default, edit dhcp3-server

INTERFACES=”eth1″

artinya dhcp akan di distribusikan melalui eth1

Setelah semua selesai, restart dhcp anda /etc/init.d/dhcp3-server restart

Selamat mencoba

APT HOWTO (Obsolete Documentation)- Basic Configuration



1). The /etc/apt/sources.list file:

As part of its operation, APT uses a file that lists the 'sources' from which packages can be obtained. This file is /etc/apt/sources.list.

The entries in this file normally follow this format:

deb http://host/debian distribution section1 section2 section3
deb-src http://host/debian distribution section1 section2 section3

Of course, the above entries are fictitious and should not be used. The first word on each line, deb or deb-src, indicates the type of archive: whether it contains binary packages (deb), that is, the pre-compiled packages that we normally use, or source packages (deb-src), which are the original program sources plus the Debian control file (.dsc) and the diff.gz containing the changes needed for `debianizing' the program.

We usually find the following in the default Debian sources.list:

# See sources.list(5) for more information, especially
# Remember that you can only use http, ftp or file URIs
# CDROMs are managed through the apt-cdrom tool.
deb http://http.us.debian.org/debian stable main contrib non-free
deb http://non-us.debian.org/debian-non-US stable/non-US main contrib non-free
deb http://security.debian.org stable/updates main contrib non-free

# Uncomment if you want the apt-get source function to work
#deb-src http://http.us.debian.org/debian stable main contrib non-free
#deb-src http://non-us.debian.org/debian-non-US stable/non-US main contrib non-free

These are the lines needed by a basic Debian install. The first deb line points to the official archive, the second to the non-US archive and the third to the archive of Debian security updates.

The two last lines are commented out (with a `#' in front), so apt-get will ignore them. These are deb-src lines, that is, they point to Debian source packages. If you often download program sources for testing or recompiling, uncomment them.

The /etc/apt/sources.list file can contain several types of lines. APT knows how to deal with archives of types http, ftp, file (local files, e.g., a directory containing a mounted ISO9660 filesystem) and ssh, that I know of.

Do not forget to run apt-get update after modifying the /etc/apt/sources.list file. You must do this to let APT obtain the package lists from the sources you specified.

2). How to use APT locally:

Sometimes you have lots of packages .deb that you would like to use APT to install so that the dependencies would be automatically solved.

To do that create a directory and put the .debs you want to index in it . For example:

# mkdir /root/debs

You may modify the definitions set on the package's control file directly for your repository using an override file. Inside this file you may want to define some options to override the ones that come with the package. It looks like follows:

package priority section

package is the name of the package, priority is low, medium or high and section is the section to which it belongs. The file name does not matter, you'll have to pass it as an argument for dpkg-scanpackages later. If you do not want to write an override file, just use /dev/null. when calling dpkg-scanpackages.

Still in the /root directory do:

# dpkg-scanpackages debs file | gzip > debs/Packages.gz

In the above line, file is the override file, the command generates a file Packages.gz that contains various information about the packages, which are used by APT. To use the packages, finally, add:

deb file:/root debs/

After that just use the APT commands as usual. You may also generate a sources repository. To do that use the same procedure, but remember that you need to have the files .orig.tar.gz, .dsc and .diff.gz in the directory and you have to use Sources.gz instead of Packages.gz. The program used is also different. It is dpkg-scansources. The command line will look like this:

# dpkg-scansources debs | gzip > debs/Sources.gz

Notice that dpkg-scansources doesn't need an override file. The sources.list's line is:

deb-src file:/root debs/

3). Deciding which mirror is the best to include in the sources.list file: netselect, netselect-apt

A very frequent doubt, mainly among the newest users is: "which Debian mirror to include in sources.list?". There are many ways to decide which mirror. The experts probably have a script that measures the ping time through the several mirrors. But there's a program that does this for us: netselect.

To install netselect, as usual:

# apt-get install netselect

Executing it without parameters shows the help. Executing it with a space-separated list of hosts (mirrors), it will return a score and one of the hosts. This score takes in consideration the estimated ping time and the hops (hosts by which a network query will pass by to reach the destination) number and is inversely proportional to the estimated download speed (so, the lower, the better). The returned host is the one that had the lowest score (the full list of scores can be seen adding the -vv option). See this example:

# netselect ftp.debian.org http.us.debian.org ftp.at.debian.org download.unesp.br ftp.debian.org.br
365 ftp.debian.org.br
#

This means that, from the mirrors included as parameters to netselect, ftp.debian.org.br was the best, with an score of 365. (Attention!! As it was done on my computer and the network topography is extremely different depending on the contact point, this value is not necessarily the right speed in other computers).

Now, just put the fastest mirror found by netselect in the /etc/apt/sources.list file (see The /etc/apt/sources.list file, Section 2.1) and follow the tips in Managing packages, Chapter 3.

Note: the list of mirrors may always be found in the file http://www.debian.org/mirror/mirrors_full.

Beginning with the 0.3.ds1 version, the netselect source package includes the netselect-apt binary package, which makes the process above automatic. Just enter the distribution tree as parameter (the default is stable) and the sources.list file will be generated with the best main and non-US mirrors and will be saved under the current directory. The following example generates a sources.list of the stable distribution:

# ls sources.list
ls: sources.list: File or directory not found
# netselect-apt stable
(...)
# ls -l sources.list
sources.list
#

Remember: the sources.list file is generated under the current directory, and must be moved to the /etc/apt directory.

Then, follow the tips in Managing packages, Chapter 3.
2.4 Adding a CD-ROM to the sources.list file

If you'd rather use your CD-ROM for installing packages or updating your system automatically with APT, you can put it in your sources.list. To do so, you can use the apt-cdrom program like this:

# apt-cdrom add

with the Debian CD-ROM in the drive. It will mount the CD-ROM, and if it's a valid Debian CD it will look for package information on the disk. If your CD-ROM configuration is a little unusual, you can also use the following options:

-h - program help
-d directory - CD-ROM mount point
-r - Rename a recognized CD-ROM
-m - No mounting
-f - Fast mode, don't check package files
-a - Thorough scan mode

For example:

# apt-cdrom -d /home/kov/mycdrom add

You can also identify a CD-ROM, without adding it to your list:

# apt-cdrom ident

Note that this program only works if your CD-ROM is properly configured in your system's /etc/fstab.

BEGUNDELZ MANIAC. Diberdayakan oleh Blogger.